Skuter terpopuler berlambang sayap ini memakai banyak sekali komponen anyar. Mulai dari sasis, mesin, fitur hingga desain bodi baru yang membuatnya mirip Honda Vario. Harganya pun sangat beragam, Secara total, ada 9 warna yang dibagi dalam tiga pilihan harga.
Semua hal ini membuatnya makin andal menyaingi Yamaha Mio M3 dan Suzuki Nex II.
Ada 3 varian yang tersedia dari Beat: CBS, CBS-ISS dan Deluxe.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Motor skutik berkapasitas mesin 110 cc ini sangat lincah dipakai dijalanan yang ramai terutama perkotaan. Power mesin teknologi eSP ini lebih bertenaga daripada mesin berteknologi PGM-FI Merupakan skutik terbaru Honda yang hadir dengan dibekali teknologi canggih enhanced Smart Power (eSP) yang diklaim lebih hemat bahan bakar serta ramah lingkungan. All New BeAT eSP juga dibekali dengan fitur-fitur berteknologi modern seperti combi brake system yang memudahkan pengereman roda depan dan belakang, lebih praktis serta aman di semua kondisi jalan, standar samping otomatis yang membuat mesin tidak akan hidup jika standar masih dalam posisi turun, brake lock untuk mencegah motor loncat saat awal motor dinyalakan dan dalam kondisi diam saat berhenti di jalan menanjak ataupun menurun. Selain fitur utama tadi, Motor Skutik Honda Beat eSP memiliki kapasitas u-box yang berukuran besar yaitu 11 liter. Ketinggian antara jok jarah tanah ke rendah adalah 740 mm yang dapat memberikan kenyamanan saat berkendara sendiri maupun berboncengan. Honda BeAT eSP nyaris terlihat sama dengan model sebelumnya, hanya ada sedikit sentuhan ubahan pada bagian turup setang dan dek bawah. Kedua tipe motor ini mengunakan kapasitas mesin yang sama yaitu 110 cc akan tetapi pada tipe BeAT eSP sudah menggunakan teknologi eSP serta terdapat teknologi ISS (Idling Stop System) sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit. Untuk tipe BeAT lama pada 1 liter bahan bakar dapat menempuh jarak kurang lebih 58 kilometer.
Sedangkan untuk tipe Beat eSP yang menggunakan ISS pada 1 liter bahan bakar dapat menempuh jarak kurang lebih 63 kilometer. Sedangkan pada tipe Honda BeAT eSP memberikan akselerasi lebih baik dengan catatan 12,6 detik untuk jarak 0–200 m dan kecepatan maksimum 94 km/jam.
ACG starter ini juga menjadi dasar pengaplikasian fitur Idling Stop System (ISS) yang mampu mematikan mesin saat berhenti lebih dari 3 detik dan pengendara hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya kembali. Melalui teknologi eSP ini, Honda berhasil mengurangi gesekan dengan aplikasi offset cylinder, roller rocker arm dan dinding silinder bertekstur untuk menjaga bentuk lingkaran sempurna sehingga dapat mengurangi distorsi dan kerugian akibat gesekan lainnya.
Tapi justru karena kerampingannya itulah motor Honda Beat ini mampu melaju dengan sangat gesit, lincah dan tetap irit tentunya. Hebatnya lagi, bagian kepala tidak dibiarkan polos begitu saja, tapi di beri sebuah Visor berbahan acrylic yang tahan panas sehingga motor ini terkesan semakin keren dan mewah. Honda membekali matic besutannya ini dengan mesin canggih berkapasitas 110 cc, teknologi OHC / SOHC (single overhead camshaft), 4 langkah dengan sistem pendinginan berupa udara yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga mencapai 6,27 kW (8,52PS) / 8000 rpm dan torsi maksimum sebesar 8,68 Nm (0,89kgfm) / 6000 rpm. Selain dibagian depan, motor ini juga dilengkapi dengan tempat penyimpanan di bagian belakang (bagasi).
Hebatnya, bagasi ini memiliki daya tampung sebesar 11,2 liter yang bisa digunakan untuk menyimpan jaket maupun sarung tangan. Berdasar pada Hasil pengamatan Penyusunan Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Jenis Baru 2013, All New Honda BeAT-FI ada di tingkat kesatu untuk sepeda motor dengan emisi gas buang paling rendah dibanding dengan 10 unit sepeda motor baru lain dari lima pabrikan, menurut siaran pers yang di terima antaranews beberapa waktu terakhir.
Untuk mengambil keputusan peringkat kendaraan dengan tingkat emisipaling baik, KLH memakai perhitungan kandungan polusi yang dianalisia memakai standard uji emisi R40 dengan memerhatikan parameter karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), serta mengkonsumsi bahan bakar. Pengujiannya sendiri dikerjakan di Balai Pengujian Laik Jalan serta Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Kementerian Perhubungan.
Be First to Comment