Kita mungkin sering bertanya-tanya, berapa kilometer per liter bensin (km/L) yang bisa ditempuh oleh Honda Beat Karburator (Karbu)? Honda Beat Karbu merupakan salah satu jenis sepeda motor yang cukup populer di Indonesia. Angka ini tentu sangat menguntungkan bagi pengendara yang ingin menghemat pengeluaran untuk bahan bakar.
Namun, perlu diketahui bahwa angka konsumsi bahan bakar Honda Beat Karbu dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar Honda Beat Karbu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Ketiga, pastikan tidak membawa beban berlebihan, sebab bobot yang dibawa bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Konsumsi BBM Beat Karbu, Kapasitas Tangki, Bahan Bakar yang Cocok
Informasi tentang Konsumsi Bahan Bakar Beat Karbu (Karburasi beserta kapasitas tangki BBM lengkap dengan bensin yang cocok mengacu kepada rasio kompresi mesin matic motor 4 tak lansiran pabrikan honda. Asumsi masyarakat kala itu menyebutkan bahwa yang namanya kendaraan metik (matic) pasti boros dalam menegak bensin. Konsumsi Bahan bakar Honda Beat Karburasi termasuk boros untuk ukuran motor matik masa kini.
Kebanyakan media otomotif khususnya sepeda motor menyebutkan bahwa konsumsi Bahan Bakar Honda Beat Karbu adalah 40 km per liter.
Keberadaan sistem injeksi PGM-FI ini diklaim lebih irit 30% dari seri sebelumnya yang masih menggunakan karburasi. Untuk generasi pertama honda beat yang menggunakan karburasi ini memiliki kapasitas tangki BBM sebesar 3,5 liter saja.
Untuk mengetahui cocoknya honda beat memakai premium, pertalite ataupun pertamax bahkan turbo maka acuannya adalah rasio kompresi mesin. Standarnya untuk premium cocok bagi motor dengan kompresi mesin 7-9:1, sedangkan pertalite yaitu 9-10:1 dan pertamax adalah 10-11:1.
Konsumsi BBM Honda BeAT Pertamax 1 liter berapa KM, Karburasi Boros!
Saya melakukan perjalanan 2 kali PP plus wira wiri beberapa saat yang menempuh jarak 125 kilometer (menurut odometer motor). Kemudian saya mengisi kembali dengan pertamax secara penuh pada pom bensin yang awal mula titik start memulai percobaan.
Kondisi motor ini masih lumayan meski usianya sudah 9 tahun, belum pernah turun mesin, ganti ban sekali depan belakang.
175 ribu (kalau ini tidak ada hubungannya dengan jarak tempuh 1 liter pertamax dalam km untuk honda beat). Karena saya yakin gaya dalam mengendarai honda beat dan beban yang di bawa mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi pertamax selama perjalanan. Menurut detikoto, mereka melakukan komparasi 3 motor yaitu suzuki Nex, Yamaha Mio dan Honda BeAT. Menurut pendapat situs autofun, konsumsi BBM motor matic dalam real time penggunaan harian adalah 48 sampai 59 km/liter tergantung cara membawa kendaraan dan beban yang dibawa. Adapun kebanyakan percobaan mecoba konsumsi BBM motor BeAT karburasi hasilnya pada kisaran 38 sampai 40 kilometer/liter.
Selisih kisaran 10 kilo meter per liter berbanding dengan BeAT yang menggunakan sistem injeksi. Walau terkenal lebih boros, namun “katanya” beAT karburasi menjadi buruan orang karena ada issue bahwa motor ini sangat bandel dan mudah perawatannya.
Untuk hal itu saya pribadi juga kurang paham, lha honda grand 92 saya saja sampai sekarang masih awet dan bisa di kendarai, namun kayaknya harganya biasa biasa saja tidak menjadi buruan orang hahahahaaa. Honda beat memiliki kapasitas mesin (dianggap) 110 cc dengan berat bersih kendaraan93 dan 90 kg.
Jadi motor beat yang baru sekarang lebih ringan 3 kilo daripada versi lawas. Makane koq jika sampean mengendarai honda beAT terasa ringan ya, karena memang bobotnya tidak sampai 100 kilogram.
Menurut federaloil (bersumber dari situs resmi honda) bahwasanya beat baru dengan kapasitas 4,2 liter ini dalam kondisi tangki penuh maka estimasinya sekali isi mampu menempuh jarak 254,52 km (yuuhhh adoh tenaaaaaaaannnnnn).
Maksimal kecepatannya mengacu kepada berbagai sumber dan rilis pabrikan tidak mencapai 100 km/jam, hanya 97 km/jam dalam keadaan motor kondisi normal.
Demikian informasi pengalaman pribadi melakukan percobaan mengukur konsumsi BBM honda beat menggunakan pertamax yang menghasilkan 1 liter untuk 46,29 km. Percobaan ini tidak ada maksud apapun kecuali untuk mengukur konsumsi BBM menggunakan bahan bakar pertamax pada motor yang saya gunakan.
Harga Honda BeAT 2008, Konsumsi Bensin Irit, 0-50 km/jam Cuma 4,62 Detik
Sebelum beli Honda BeAT bekas tahun 2008, ada baiknya baca dulu artikel ini, walaupun kondisinya tak akan sama karena banyak, setidaknya bisa jadi bahan pertimbangan. Mengutip dari hasip tes MOTOR Plus, Honda BeAT yang baru dilaunching mampu meminum 1 liter untuk 34 km.
Uji Irit Konsumsi Bahan Bakar Honda Beat
Mempertanyakan, “Apakah konsumsi bahan bakar Honda Beat karburator itu irit atau boros?” mungkin sudah agak terlambat. Namun demikian, saya tetap percaya, tak ada ilmu yang sia-sia, setelat apa pun kita mengetahuinya. Jika tidak berguna untuk saat ini, mudah-mudahan bisa jadi referensi atau kilas balik di kemudian hari nanti. Keinginan membuktikan boros-tidaknya kendaraan roda dua ini sebetulnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Kawasaki KazeR saya pun, yang notabene motor bebek transmisi manual, tidak bisa sehemat itu konsumsi bahan bakarnya. Beberapa situs menganggap konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Honda Beat karburator ini standar.
Terlepas dari anggapan irit, standar, atau boros, untuk sementara semua pendapat mereka saya terima. Bisa jadi semuanya benar, karena biar bagaimana pun irit tidaknya konsumsi bahan bakar itu bersifat relatif dan situasional.
Untuk memastikan level konsumsi BBM mesin 4 langkah Single OverHead Cam (SOHC) ini ada di posisi mana, tentu harus saya uji sendiri. Dan, setelah menunda-nunda sekian lama, rencana itu pun akhirnya terlaksana juga tahun ini. Untuk menguji sampai sejauh mana tingkat keiritan motor matic ini, saya menggunakan platform Honda Beat tipe CW (Cast Wheel – baca: velg racing) keluaran tahun 2012, yang masih menggunakan modul pengabutan bahan bakar jenis karburator. Sebagai catatan saja: kode R26 pada ban belakang menunjukkan nomor start pembalap dunia kelas MotoGP, Dani Pedrosa.
Tujuan penggunaan kode ini tentu saja untuk memudahkan pengenalan produk kepada para konsumen. Produsen mengklaim medium soft compound pada varian Corsa Platinum dapat memaksimalkan akselerasi dan daya cengkeram ke aspal jalan.
Thanks to “bocor halus.” Dia berhasil memaksa saya untuk selalu memeriksa tekanan angin secara berkala, tiap beberapa hari sekali. Terkait pemeliharaan kendaraan, servis ringan (khususnya bersihkan karburator dan filter/saringan udara) hanya saya lakukan pada saat pemakaian motor mulai terasa tidak enak.
Durasi penggantian oli biasanya saya lakukan antara satu setengah hingga dua bulan. Merk lain di luar ketiga oli mesin tersebut terkadang juga saya gunakan.
Bagi yang terbiasa mengendarai motor manual seperti saya, kondisi ini tentu terasa berbahaya. Selain itu, saya juga tidak bisa membedakan kapan fitur cuk otomatis (autochoke) berhenti bekerja, karena pada saat dipanaskan, setiap hari waktu pagi, raungan mesinnya tetap terdengar konstan walau telah beberapa saat dinyalakan. Tak ada tanda-tanda pengurangan kecepatan putaran mesin—yang menandakan cuk otomatis berhenti bekerja.
Sebelum karburator vakum ini di-setting bengkel langganan pinggir jalan, sebetulnya saya masih bisa merasakan adanya sedikit engine brake.
Atas dasar pengalaman inilah, akhirnya saya putuskan untuk melakukan setting ulang sendiri. Dengan settingan baru tersebut, Honda Beat kesayangan saya kini kembali punya tahanan, walau tak sebesar motor manual.
Pada saat berangkat, sepeda motor berkapasitas 108 cc ini selalu digunakan berboncengan dua orang, dengan total bobot pengendara keseluruhan mencapai sekitar 120 kg. Buka-tutup gas secara kasar biasanya baru akan dilakukan begitu memenuhi keadaan-keadaan, seperti; sedang emosi, sedang terburu-buru, atau saat mendapat kesempatan menyalip kendaraan di depan dengan timing yang sangat sempit. Tapi bejek gas ugal-ugalan seperti ini pun bisa dibilang, jarang terjadi.
Jika angka odometer pertama/awal sudah diketahui, maka perhitungan (baru) bisa dilakukan setelah isi bensin berikutnya.
Untuk mendapatkan gambaran konsumsi bahan bakar yang lebih baik, lakukanlah pencatatan selama setidak-tidaknya satu bulan. Hari ini Muna kembali mengisi BBM jenis Pertamax di pom bensin terdekat, sebesar 15,000 Rp, full tank.
Jadi, untuk setiap liter bahan bakar yang digunakan, motor Muna dapat menempuh jarak sejauh 38.46 km. Namun demikian, bukan berarti hasilnya tidak bisa memberikan gambaran rasio konsumsi BBM relatif terhadap kondisi jalan. Tingkat kemacetan lalu lintas pada saat berangkat umumnya mencapai 80% dari total jalan yang saya lalui.
Kondisi lalu lintas seperti ini membuat interval pengereman dan buka-tutup gas jadi lebih sering. Bahkan, jika sudah mencapai titik kemacetan tertinggi, baik pada saat pergi maupun pulang, terkadang arus motor pun bisa sepenuhnya terhenti. Begitu kondisi jalan dianggap lengang, kecepatan ini biasanya saya naikkan ke 40-50 km/jam.
Sengaja dipanteng di kisaran angka tersebut untuk menghemat konsumsi bensin, sekaligus memperpanjang umur mesin. Betot gas sampai kecepatan 60-70 km/jam, kadang juga saya lakukan jika kondisi lalu lintas memaksa. Bensin yang digunakan adalah Pertamax RON 92, dengan tarif per-liter pada saat penghitungan sebesar 8,250 rupiah. Kondisi jalan Lintas II sebagian besarnya merupakan akses jalur alternatif, dengan komposisi sebagai berikut:
Overlap seringkali terjadi karena ketiadaan pembatas jalan pada ruas jalur alternatif ini. Bejek gas hingga kecepatan 65-70 km/jam umumnya hanya saya lakukan jika keadaan lalu lintas memaksa—contoh: tak sengaja ‘terjebak’ di jalur cepat.
Pada jam-jam berangkat kantor (peak hour) debit kendaraan yang lalu-lalang di jalur Lintas II cenderung lebih ramai, tapi masih lancar. Pada masa lalu, waktu seluruhnya masih tanah, ruas jalan ini termasuk akses utama warga perkampungan sekitar.
Hambatan perjalanan lain datang dari bertebarannya polisi tidur di sepanjang ruas ini, dan truk yang lewat. Hambatan akan semakin terasa begitu keduanya kompakan, ada dalam waktu bersamaan. Masalah utamanya terletak pada lebar jalan yang sempit, polisi tidur, dan debit kendaraan dari arah berlawanan. Di jalan sesempit ini, body truk yang tinggi dan lebar itu terbukti mumpuni menutupi pandangan ke arah depan.
Kondisi sebagian jalan yang berliku-liku juga turut membuat proses salip-menyalip jadi lebih sulit. Menyalip ringan bisa dilakukan jika arus lalu lintas dari arah berlawanan relatif kosong dan tak ada polisi tidur di area salip-menyalip. Sementara menyalip berat biasanya baru dilakukan jika kondisi arus lalu lintas dari arah berlawanan relatif ramai lancar, plus! Ini terjadi karena pada rentang waktu itu, selama 2 hari berturut-turut, motor digunakan full berboncengan, dengan total berat pengendara + boncengers mencapai 130 kg. Di jalur pendek dominan macet, konsumsi bahan bakar si Techno White ini, hanya mampu menorehkan mileage rata-rata sejauh 33.66 km/liter saja. Sementara di jalur panjang cenderung lancar, mileage rata-rata yang bisa diraih adalah 40.04 km/liter.
Apalagi kalau melihat history transportasi andalan harian ini pernah menyentuh angka 43.58 km/liter. Karena motor bebek manual saya, Kawasaki KazeR, rusak, seorang teman baik meminjamkan Honda Beat produksi tahun 2010 miliknya.
Rute yang saya lalui sama persis dengan jalur Lintas II, hanya lebih dekat: 16 km sekali jalan.
Anehnya, setelah selesai servis ringan di bengkel khusus trek-trekan, konsumsi bahan bakarnya berubah jauh lebih irit. Dengan menggunakan rumus mileage sebelumnya, jika setiap kali pengisian saya hanya mengeluarkan uang sebesar 10,000 Rp, berarti, setelah diservis mekanik khusus trek-trekan tadi, skutik tersebut sanggup menempuh jarak hingga 49.35 km/liter. Sekedar pengin mengukur sampai sejauh mana perbedaan tingkat konsumsi bahan bakar antara keduanya.
Konsumsi Bbm Beat Karbu Vs Vario Karbu : Vario Holic
Berbeda dengan konsumsi harian yang terpengaruh oleh banyak faktor seperti kemacetan lalu lintas, lampu merah, kondisi jalan dan sebagainya. Bicara soal kepraktisan, siapa pun sepakat kalau skuter matik memang jauh lebih unggul ketimbang motor bebek lain, apalagi Jupiter MX. Di atas kertas, spesifikasi antara keduanya boleh dikatakan mirip namun perbedaan yang muncul ketika diajak mengaspal terasa cukup kentara. Kendati top speed mentok di 100 km/jam, Honda Beat terasa stabil dan anteng pada kecepatan tinggi karena getaran mesinnya yang minim. BACA JUGA Toyota Fortuner Nggak Senyaman yang Saya Kira karena Kenyamanan Tetap Milik Innova dan kisah menggemaskan bersama kendaraan di rubrik OTOMOJOK. Sebagai perbandingan, dari informasi yang dikumpulkan Carmudi diketahui konsumsi bahan bakar Honda BeAT karbu ada di kisaran 40 km per liter.
Mulai dari yang paling sederhana berupa lampu indikator eco riding sampai penyematan mode berkendara hemat bensin hingga fungsi idling start stop. Untuk itu penting bagi setiap pengguna mengetahui apa saja penyebab motor matik boros bensin seperti yang akan dibahas dalam artikel ini.
Kombinasi tekanan angin di batas terendah bisa digunakan oleh mereka yang lebih sering menggunakan kendaraannya seorang diri pun begitu sebaliknya. Bukan berarti harus pelan-pelan, justru melaju di kecepatan yang tinggi bisa lebih hemat asalkan juga dibarengi dengan teknik coasting. Setiap mesin motor matik — dan kendaraan dengan internal combustion engine lainnya — membutuhkan asupan udara sebagai bagian dari proses pembakaran. Ciri utama motor matik adalah penggunaan Continuously Variable Transmission (CVT) yang berfungsi mentransfer tenaga dari mesin ke roda belakang.
Motor dipakai untuk aktifitas normal, menempuh jalur beragam dari macet di pagi dan sore hari, hingga jalan lancar saat malam. Wajar dapat angka segitu, karena tarikan sejak awal bukaan gas memang ngacir, apalagi ada eco indicator di spidometer yang secara enggak langsung mempengaruhi tester untuk riding lebih smooth. Salah satu cara untuk mengetahui berapa besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya adalah dengan menggunakan simulasi kredit motor Honda Vario.
Adu Irit Honda BeAT Lama Vs BeAT Terbaru
Liputan6.com, Jakarta – Harga dan efisiensi bahan bakar menjadi faktor yang menentukan sebelum konsumen membeli skutik entry level. Kini, di generasi lima, sektor teknis mengalami perubahan total, menghasilkan tenaga lebih besar. Memang belum ada hasil uji lapangan yang mengatakan lebih efisien atau boros dari klaim.
Be First to Comment